Langsung ke konten utama

elegi

Elegi adalah petak umpet dimana kau selalu bisa sembunyi tanpa ditemukan kembali
Elegi adalah penelpon dari jauh yang rajin mengatakan cinta padamu dalam bahasa yang tak kau mengerti
Elegi adalah sebuah titik yang tak pernah kau baca walau selalu ada diakhir kata
Elegi adalah kata. Kata yang bukan mutiara. Yang bukan pantun. Yang bukan haiku apalagi puisi. Elegi adalah kata. Kata-kata yang cuma suara.
Elegi adalah dua bus dan rentetan motor mengekor membawa air mata dari jauh
Elegi adalah sebuah kelas dan selalu ada yang tak bisa masuk
Elegi adalah satu kolom daftar hadir kuliah yang satu akan melompong hingga akhir
Adalah jalanan jogja – wonogiri yang ditumpahi matahari senja
Adalah makan siang dan sedikit “sangu” dari seorang ibu yang tidak tersampaikan kecuali pada jerit ambulans
Adalah musik metal filter rokok dan merah anggur yang bingung harus menghamba pada siapa
Elegi adalah kata. Kata yang bukan mutiara. Yang bukan pantun. Yang bukan haiku apalagi puisi. Elegi adalah kata. Kata-kata dalam surat nyasar. Yang salah alamat. Salah waktu. Salah orang. Tapi akhirnya dibaca juga.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

http://www.parisluxurytours.com/shopping.php http://www.france-pub.com/city/paris.php http://en.wikipedia.org/wiki/Paris http://perancis09upi.wordpress.com/2010/01/03/seni-kuliner-paris/

foto part #2

okeeeee, ini adalah salah banyak foto rada ajaib, selama gue SMA.. hahahaha.. cekidoot !!! astagaaaaaaaa, ekik sama bapak ngapain tu.. berpelukaaaaaaaaan.. :O (shock) they are ryan and asa.  they are duo heboooh.. cenod ama gembuull. cenod tomboynya minta gak diampuni, sementara gembuul, centilnya minta digantung. hahaha. but, they are my best friends this fhoto was taken by me and Yetty, when we were in the second grade.  ceritanya, lagi nyobain celana , eehh, celana yang tak coba malah kependekan.. :| hahaha

for my lovelovelovely mom :)

kali ini, tak sanggup lagi kulihat seorang yang kukasihi menangis terisak .....lagi.... di depan kedua mataku ia merintih kesakitan akan penyakitnya yang telah parah,,, dan aku, anaknya, hanya bisa trdiam, melihatnya..... melihat ia begitu menderita... sungguh hati ini tersayat-sayat .. melihat apa yang kedua mataku lihat aku berusaha memalingkan muka, tak tega tuk menatap dan tak kuasa menahan air mata.... tetesan air mataku pun jatuhh.... akhirnyaaaa..... di bawah , di mana ibundaku terbaring... dan sang ayahku hanya bisa menguatkannya.. supaya dia lebih merasa baikkan. sungguh keadaan yang sulit,, dan keadaan yang tak kubayangkan sebelumnya bahwa, orang yang kukasihi akan mengalami hal seperti ini.. sungguh , aku tak relaa... ia menerima semua penderitaan ini.... mengapa harus ia yang menerimanya? mangapa tak orang lain saja... mengapa tidak orang memiliki banyak sekali dosa, yaitu orang yang memakan uang rakyat, korupsi, aniaya saja yang merasakan hal